Menyusun Laporan Hasil Observasi
Menyusun Laporan Hasil Observasi
A. Menginterpretasikan
Laporan Hasil Observasi
1 ) Mengidentifikasi isi teks laporan
hasil observasi
2 )Menyusun Ringkasan Isi Teks
laporan Hasil Observasi
Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok – pokok pikiran
yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memrhatikan urutan isi bagian demi
bagian, dan sudut pandang ( pendapat ) pengarang tetap diperhatikan dan
dipertahankan. Untuk menyusun sebuah ringkasan,halpertama yg harus dilakukan
adalah membacapemahaman isi teks,kemudian menemukan pokok pokok isi informasi
didalamnya.
Pokok pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat
utama. Kalimat utama adalah kalimat yg ada didalamnya memiliki pokok pikiran
atau gagasan utama yg menjadidasar pegembangan sebuah paragraf. Gagasan utma
bersifat umum dan dapat melingkupi semua isi yg ada dalam sebuah paragraf.
3 )Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan
Hasil Observasi
Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk
memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi.
Selanjutnya, informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Selain itu, banyak teks laporan
hasil observasi yg dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
Teks laporan hasil observasi secara umum berfungsi sebagai alat pendokumentasian
suatu objek atau kegiatan.
B. Merevisi
Isi Teks Laporan Hasil Observasi
1
) Melengkapi Isi Teks Laporan Hasil
Observasi
Sebuah teks laporan hasil observasi harus
memiliki minimal terdiri atas pernyataan umum (tentang hal atau objek yg
dilaporkan). Ketika Membaca sebuah teks laporan hasil observasi, mungkin saja
menemukan bagian bagian informasi yg tidak lengkap.
2 ) Membenahi Kesalahan Isi Laporan Hasil
Obsevasi
C. Menganalisis
Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1 ) Kata Serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa)
yg dominan digunakan dalah sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba
(kata kerja ) dan Nomina (kata benda).Kata Berbentuk morfem atau morfen bebas ,
yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yg bersifat
bebas. Frasa merupakan gabungan beberapa unsur namun tidak melebihi batas
fungsi.
Artinya, sekalipun terdiri atas beberapa unsur namun
hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain ituu, frasa merupakan
kelompok kata yang nonpredikatif,atau tidak menduduki subjek atau predikat.
2 )Afiksasi
Dalam kegiatan
berbahasa, kata yg digunakan dapat
berupa kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar adalah kata yg belum
mendapatkan imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata
yg telah mendapatkan imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi),dan
pemajemukan ketika digunakan. Kata yg medapat proses pengimbuhan dapat berubah
jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika
mendapatkan imbuhan. Contoh, kata "minum" (verba) mendapatkan imbuhan
"_an" menjadi " minuman" (nomina).
Suatu kata dasar dapat berubah
menjadi verba jika mendapat imbuhan me (N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter-
atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yg sama dapat berubah menjadi nomina jika
diberi imbuhan pe (N)-,pe(R)-, -an, atau terkaadang ke –an.
3 )Kalimat Definisi dan Kalimat
Deskripsi
Contoh
kalimat definisi yg terdapat pada dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang
adalah sebagai berikut
a) Wayang
adalah seni pertunjukan yg telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia.
b) Wayang
golek adalah wayan yg menggunakan
boneka kayu sebagai pemeran tokoh
c) Wayang
wong (bahasa jawa yg berart "orang") adalah salah satu pertunjukan
wayang yg diperankan langsung oleh orang.
d) Wayang
suket merupakan tiruan dari berbagai figure wayang kulit yg terbuat dari rumput
(Bahasa Jawa : Suket )
Kalimat deskripsi yg terdapat dalam
teks tersebut adalah sebagai berikut
a) Wayang
ini terbuat dari kerbau di tatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan
wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yg di olah
sedemikian rupa nama cerumpit yg terdiri atas tuuding dan gapit
b) Wayang
purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak kasusananan, mangkunegaraan;
Ngayogyakarta,Banyumasan,Jaatimuran,Kedu,Cirebon,dan sebagainya.
c) Wayang
topeng dimainkan oleh orang yg mengunakan topeng.
d) Selain
wayang golek sunda yg terbuat dari kayu, ada juga wayang menak atau sering
disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan ayang golek
4 )Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat Simpeks adalah kalimat yg memiliki
satu klausa atau biasa di sebut pula sebagai kalimat tunggal.
Berikut Contoh kalimat simpleks
dengan bermacam pola:
a) Ada
beragam jenis topeng di museum ini
P S K
b) Kelelawar merupakan hewan unik
S P Pel
c) Wayang
tersebut berbentuk pipih seperti
wayang kulit
S P O K
Kalimat kompleks atau kalimat
majemuk adalah kalimat yg memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks
dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan
kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk secara memiliki dua
klausa yg setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat
memiliki klausa ganda yg tidak sama atau berada dibawah fungsi utama suatu
kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk ertingkat biasanya ditandai denga penggunaan konjungsi
suboordinatif (bertingkat).
Membenahi
Kesalahan Bahasa Teks laporan
Hasil Observasi
Selain harus memenuhi kebenaran isi dann kesesuaian struktur, sebuah
teks laporan hasil observasi juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia baku.
D. Mengontruksi Teks Laporan
a) Melengkapi
gagasan pokok dan penjelas
b) Menyusun
teks laporan hasil observasi dengan memperhatikan isi dan kebahasaan
B)
Menyusun teks laporan hasil observasi
Langkah
langkah menyusun teks laporan hasil observasi
1. Tentukan
objek yg akan di amati
2. Susunlah
jadwall observasi yg akan dilakukan
3. Lakukanlaj
observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin poin
pengamatan terlebih dahulu
4. Catatlah
hasil observasi
E. Melaporkan
kegiatan membaca buku
A. Menginterpretasi
Makna dalam Teks Eksposisi
a) Mengidentifikasi
Tesis, Argumen, dan Rekomentasi dalam teks eksposisi
Salah satu bentuk komunikasi lisan yg
menggunakan teks eksposisi adalah berpidato. Pidato adalah kegiatan berbicara
di depan umum untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran tentang suatu
hal.
b) Membedakan
Fakta dan Opini
Dalam menyampaikan argumen,
pembicaraan atau penulis dapat menggunakan fakta dan alasan alasan yg logis.
Fakta fakta yg di sajikan dalam kalimat fakta, sedangkan alasan yg logis
disajikan dalam kalimat opini.
B. Mengembangkan
Isi Teks Eksposisi
a) Melengkapi
tesis dengan argument yg mendukung
Eksposisi dikembangkan berdasarkan
gagasaan pokok yg dinyatakan dalam tesis atau pernyataan pendapat. Untuk
menguatkan pendapat tersebut digunakanlah argumen argument
Tesis merupakan gagasan pokok
tersebut dikembangkan menjadi sebuah paragraph utuh dengan menambahkan gagasan
gagasan penjelas berupa argumen.
b) Menyampaikan
kembali gagasan dalam teks eksposisi dengan bahasa yg berbeda
C. Menelaah
struktur dan kebahasaan teks eksposisi
a) Mengungkapkan
Struktur teks eksposisi
Teks eksposisi adalah teks yg
dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur
teks eksposisi meliputi:
a) Tesis
atau pernyataan pendapat
b) Argumentasi
c) Penegas
ulang
Tesis adalah bagian pembuka dalam teks
eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yg disampaikan penulis terhadap
permasalahan yg diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi
merupakan unsure penjelas untuk mendukung tesis yg disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data
hasil temuan, fakta fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argument yg baik harus
mampu men dukung pendapat yg disampaikan penulis. Bagian Terakhir adalah
penegasan ulang, yaitu bagian yg betujuan menegaskan pendapat awal serta
menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahanyg diangkat.
b) Membandingkan
kebahasaan dua teks eksposisi
c) Dalam
teks eksposisi banyak digunakan istilah yg sesuai dengan Membandingkan kebahasaan dua teks
eksposisi
Dalam teks eksposisi banyak digunakan
istilah yg sesuai dengan bidang permasalahan yg dibahas. Penggunaan istilah
tersebut membantu penulis atau pembicara
memperkuat gagasan yg disampaikan.
D. Menyajikan
gagasan ke dalam teks eksposisi
a) Menentukan
gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam teks eksposisi
Untuk menyusun sebuah teks eksposisi,
mulailah dengan mendata gagasan gagasan pokok yg sesuai dengan topik yg akan dibahas. Selanjutnya, kembangkan
gagasan gagasan pokok tersebut denagn gagasan penjelas agar ide yg kita
sampaikan menjadi jelas bagai pendengar atau pembaca.
b) Menyusun
ulang gagasan ke dalam teks eksposisi
BAB 3
MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOT
A. Mengkritisi
teks anekdot dari aspek makna tesirat
Anekdot ialah cerita singkat yg
menarik karena lucu dan mengesankan .
Anekdot mengangkat cerita tentang orang orang penting (Tokoh Masyarakat) atau
terkenal berdasarkankejadian yg sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian
dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsure rekaan.
a) Mendata
Pokok Pokok Isi Teks Anekdot
b) Mengidentiifikasi
penyebab kelucuan anekdot
B. Mengontruksi
makna yg tersirat dalam sebuah teks anekdot
a) Membandingkan
teks anekdot denagn humor
b) Menganalisis
kritikan yg disampaikan dalam anekdot
Kritik dalam anekdot seringkari
disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak
disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk mennghindari disindir.
Tujuannya agar pesan yg ingin diampaikan,kritiknya,dapat diterima oleh pihak yg
dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan.
c) Menyimpulkan
makna tersirat dalam anekdot
Makna tersirat di anekdot berbeda
dengan sindiran dan kritikan. Hal itu tentu saja tetapi lebih mengarah pada
tujuan yg ingin disampaikan oleh pembuat
kritik.
C. Menganalis
struktur dan kebahasaan teks anekdot
a) Mengidentifikasi
struktur teks anekdot
b) Mengenai
berbagai pola penyajian teks anekdot
Anekdot dapat disajiakan dalam bentuk
dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog. Salah satu cirri
dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah
kalimat yg merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yg sama persis seperti
apa yg dikatakannya.
c) Menganalisis
struktur dan kebahasaan teks anekdot
Anekdot memiiki unsur kebahasaan yg
khas yaitu
1) Menggunakan
kalimat yg menyatakan peristiwa masa lalu
2) Menggunakan
kalimat retoris ( kalimat pertanyaan yg tidak membutuhkan jawaban)
3) Menggunakan
konjungsi (kata penghubung) yg menyatakan hubungan waktu
4) Menggunakan
kata kerja aksi seperti menulis,
membaca, dan berjalan
5) Menggunakan
kalimat perintah ( imperative sentence)
6) Menggunakan
kalimat seru
D. Menciptakan
kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
a) Menceritakan
kembali isi teks anekdot dengan pola penyajian yg berbeda
b) Menyusun
teks anekdot berdasarkan kejadian yg menyangkut orang banyak atau perilaku
tokoh
BAB 4
MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL
MELALUI CERITA RAKYAT
A. Mengidentifikasi
nilai nilai dan isi hikayat
Hikayat
merupakan cerita melayu klasik yg menonjolkan unsur penceritaan berciri
kemustahilan dan kesaktian tokoh tokohnya.
a) Mengidentifikasi
isi pokok cerita hikayat dengan bahasa sendiri
b) Mengidentifikasi
karakteristik hikayat
1) Kemustahilan
2) Kesaktian
3) Anonim
4) Istana
sentries
c) Mengidentifikasi
nilai nilai dalam hikayat
1) Nilai
Religius
2) Social
3) Budaya
4) Moral
5) Edukasi
B. Mengembangkan
makna (isi dan nilai) Hikayat
a) Mengidentifikasi
nilai nilai dalam hikayat yg masih sesuai dengan kehidupan saat ini
b) Menjelaskan
kesesuaian nilai nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dalam teks
Eksposisi
C. Membandingkan
nilai dan kebahasaan hikayat dengan
cerpen
a) Mengidentifikasi karakteristik bahasa hikayat
Ciri bahasa yg dominan dalam hikayat
adalah banyak penggunaan konjungsi pada setiap awal kalimat dan penggunaan kata
anarkis.
b) Membandingkan
penggunaan bahasa dalam cerpen dan hikayat
Hikayat dan cerpen sama sama
merupakan teks narasi fiksi. Kedusnaya memiliki unsur instrinsik yg sama yaitu
tema, tokoh dan penokohan , suddut pandang , latar , gaya bahasa, dan alur.
1) \nggunaan
majas
Penggunaan majas dalam cerpen dan
hikayat berfungsi untuk membuat cerita lebih menarik jika dibandingkan
menggunakan bahasa yg bermakna lugas. Diantara majas yg sering digunakan dalam
cerpen maupun hikayat adalah majas antonomasia, metafora,hiperbola,dan majas
perbandingan.
Meskipun sama sama mengunakan gaya
bahasa, tetapi gaya bahasa hikayat yg digunakan dalam hikayat berbeda
penyajiannya dengan gaya bahasa sdaam
cerpen.
2) Penggunaan
konjungsi
Untuk menceritakan urutan peistiwa
atau alur, keduanya menggunakan konjungsi yg menyatakan urutan waktu dan
kejadian.
c) Membandingkan
nilai dalam teks hikayat dan nilai cerpen
D. Mengembangkan
cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen
a) Membandingkan
alur cerita dalam hikayat dan cerpen
Alur adalah rangkaian peristiwayg
mempunyai hubungan sebab akibat yg membentuk satu rangkaian cerita yg utuh.
Salah satu karakteristik alur dalam
hikayat selain beralur maju adalah menggunakan alur berbingkai.
b) Menceritakan
kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen
E. Laporan
membaca buku
Langkah
Langkah Membuat rangkuman
a) Haruslah
membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gamaran atau kesan
umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara seksama
dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara
utuh.
b) Perangkum
membaca kembali bacaan yg akan dirangkumdengan membuat catatan pikiran utama
atau menandai pikiranh utama setiap
uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
c) Dengan
berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkumandan menyusun kalimat
kalimat yg bertolak dari hasil catatan
dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Apabila perangkum merasa ada yg
kurang sesuai, perangkum dapat membuka kembali bacaan yg akan dirangkum
d) Perangkum
perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa
ada kalimat yg kurang koheren.
e) Perangkum
perluu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan dan
memastikan bahwa rangkuman yg dihasilkan lebih pendek di banding dengan bacaan
yg dirangkum.
Belum ada Komentar untuk "Menyusun Laporan Hasil Observasi"
Posting Komentar