Materi Biologi Sistem Reproduksi pada Manusia (Lengkap)
Salah
satu ciri makhluk hidup khususnya manusia adalah berkembang biak. Manusia
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya. Untuk berkembang biak manusia
memerlukan alat reproduksi. Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk
proses reproduksi manusia, Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa
bagian yang disebut sistem reproduksi. Sistem reproduksi adalah sebuah
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme (manusia) yang
dipergunakan untuk berkembang biak.
1.
Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk melahirkan generasi penerus manusia. Tanpa adanya alat reproduksi tidak akan terjadi penerusan generasi dalam sebuah keluarga.
Bagi wanita / perempuan alat reproduksi bagian luar terdiri dari vagina, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris. sedangkan alat reproduksi bagian dalamnya terdiri dari ovarium, tuba falopi atau oviduk dan juga uterus atau Rahim. Kemudian bagi pria alat reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. sedangkan alat reproduksi bagian dalamnya terdiri dari testis, Epididimis, Kelenjar Prostat, Vesikula seminalis dan Vas deferens.
Pengertian Sistem Reproduksi pada Manusia.
Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Fungsi Sistem Reproduksi.
Fungsi sistem reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu sebagai sarana untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan keberadaan jenisnya. Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah disebutkan, sistem reproduksi termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat penting, berhubungan dengan memperbanyak keturunan.
Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk melahirkan generasi penerus manusia. Tanpa adanya alat reproduksi tidak akan terjadi penerusan generasi dalam sebuah keluarga.
Bagi wanita / perempuan alat reproduksi bagian luar terdiri dari vagina, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris. sedangkan alat reproduksi bagian dalamnya terdiri dari ovarium, tuba falopi atau oviduk dan juga uterus atau Rahim. Kemudian bagi pria alat reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. sedangkan alat reproduksi bagian dalamnya terdiri dari testis, Epididimis, Kelenjar Prostat, Vesikula seminalis dan Vas deferens.
Pengertian Sistem Reproduksi pada Manusia.
Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Fungsi Sistem Reproduksi.
Fungsi sistem reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu sebagai sarana untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan keberadaan jenisnya. Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah disebutkan, sistem reproduksi termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat penting, berhubungan dengan memperbanyak keturunan.
Alat Reproduksi Wanita.
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Sama hal nya pada proses reproduksi manusia yang terdapat pada wanita yang memiliki beberapa bagian pada saluran reproduksi wanita yang akan membantu proses reproduksi pada wanita dengan adanya saluran pada alat reproduksi yang akan membentuk alat reproduksi pada wanita secara sempurna dan akan menjadikan reproduksi pada wanita menjadi subur sehingga akan mempermudah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma dari pria.
Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau indung telur, mons veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora, Vestibulum, dan Hymen.
Bagian - Bagian Alat Reproduksi pada Wanita.
Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
1. Ovarium atau Indung Telur.
Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di rongga badan. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
Proses ovarium pada siklus menstruasi
- Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat melakukan hubungan seksual nantinya.
- Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
- Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur) diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan kehamilan.
- Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone.
Hormon yang dihasilkan oleh ovarium.
Hormone estrogen mendominasi paruh pertama menstruasi, hormone progesterone mendominasi paruh kedua menstruasi. Kedua hormone ini memiliki manfaat untuk mengatur siklus menstruasi. Selain itu hormone ini juga bermanfaat untuk meniapkan lapisan Rahim, dan pada Rahim akan membentuk lapisan plasenta yang akan digunakan untuk melindungi bayi nantinya. Ovarium ini melekat pada Rahim, tapi tidak langsung melekat pada sisa saluran reproduksi manusia.
2. Mons veneris.
mons veneris atau juga memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali disebut sebagai kemaluan, mons veneris ini merupakan lapisan lemak yang berfungsi untuk menutupi tulang pada kemaluan.
Fungsi mons veneris adalah sebagai berikut:
- sebagai perlindungan untuk kemaluan
- melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan
- melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual
- sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari bahaya apapun
- membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas pada pasangan.
- Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual
Bagian - bagian mon veneris, antaranya adalah :
- bibir besar, atau labia minora,
- lubang vagina
- klitoris.
3. Tuba fallopi.
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
4. Uterus atau Rahim.
Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus.
5. Vagina.
Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran. vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea (Otot-Selaput) yang berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lendir pada bagian terluar dan juga pada lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat.
Fungsi vagina :
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
4. Uterus atau Rahim.
Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus.
5. Vagina.
Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran. vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea (Otot-Selaput) yang berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lendir pada bagian terluar dan juga pada lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat.
Fungsi vagina :
- sebagai jalan lahirnya bayi
- merupakan tempat ketika sedang melakukan hubungan seksual
- tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lender pada Rahim.
6.
Labia mayora atau bibir besar kemaluan.
Labia mayora merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan dan juga jaringan lemak
7. Labia Minora atau bibir kecil kemaluan.
Labia Minora adalah organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga bisa membesar ketika gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Pada Alat Reproduksi Pria, Kulit Skrotum analog dengan Labia Minora.
8. Himen (Selaput Dara).
Himen adalah selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu indikator untuk menilai keperawanan seorang perempuan. Normalnya Himen mempunyai satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen adalah tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula mirtiformis (caruncula hymenalis)
9. Vestibulum.
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah) nya.
Alat Reproduksi Pria.
Pembelajaran alat reproduksi manusia pada pria yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu berjalannya proses reproduksi pada pria yang akan melalui berbagai saluran dan juga akan membantu proses untuk menghasilkan sperma yang akan digunakan untuk membuahi sel telur sehingga akan terbentuk sebuah janin. Begitu penting juga alat reproduksi pada pria yang sebaiknya untuk dijaga dan dijauhkan dari yang membahayakan pada alat kelamin pria. Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deference, dan kelenjar kelamin yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria.
Labia mayora merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan dan juga jaringan lemak
7. Labia Minora atau bibir kecil kemaluan.
Labia Minora adalah organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah sehingga bisa membesar ketika gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Pada Alat Reproduksi Pria, Kulit Skrotum analog dengan Labia Minora.
8. Himen (Selaput Dara).
Himen adalah selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu indikator untuk menilai keperawanan seorang perempuan. Normalnya Himen mempunyai satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen adalah tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula mirtiformis (caruncula hymenalis)
9. Vestibulum.
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah) nya.
Alat Reproduksi Pria.
Pembelajaran alat reproduksi manusia pada pria yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu berjalannya proses reproduksi pada pria yang akan melalui berbagai saluran dan juga akan membantu proses untuk menghasilkan sperma yang akan digunakan untuk membuahi sel telur sehingga akan terbentuk sebuah janin. Begitu penting juga alat reproduksi pada pria yang sebaiknya untuk dijaga dan dijauhkan dari yang membahayakan pada alat kelamin pria. Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deference, dan kelenjar kelamin yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria.
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral. Sedangkan Alat kelamin bagian luar terdiri dari testis, penis dan skrotum
Berikut adalah penjelasan tiap bagian pada alat reproduksi pria :
1. Skrotum.
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.
Fungsi dari skrotum adalah sebagai berikut:
- Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati tubuh.
- Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada tubuh.
2. Testis.
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda.
Fungsi testis, antara lain :
- Tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
- Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi dewasa.
- Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
- Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
3. Epididimis.
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C
Fungsi epididimis adalah sebagai berikut:
- Digunakan sebagai tempat penyimpanan sperma hingga matang
- Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan
4. Vas deferens.
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
5. Vesikula seminalis.
Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral.
Kelenjar bulbouretral / Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping (posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan benda asing lainnya.
7. Penis.
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam 'berhubunan' antara pria dan wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
8. Uretra.
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh melalui penis.
Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia.
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
1. Progesteron.
Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Progesteron berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.
2. Testosteron.
Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
3. Laktogen.
Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
4. Relaksin.
Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
5. Oksitosin.
Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
6. LH (Luteinizing Hormone).
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating Hormone).
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada pria.
8. Estrogen.
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang produksi LH.
Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia.
Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari berbagai kelenjar yang mendukung proses reproduksi. Berikut merupakan beberapa kelenjar pada sistem reproduksi manusia:
1. Kelenjar Bartholini.
Kelenjar Bartholini merupakan kelenjar yang terdapat pada vagina wanita yang berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat melakukan hubungan badan.
2. Kelenjar bulbourethralis.
Bulbourethralis adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berperan mensekresi cairan lendir bening untuk menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
3. Kelenjar Prostat.
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dan berisi makanan untuk sperma.
4. Vesika Seminalis.
Vesika Seminalis merupakan kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi bagi pergerakan sperma.
Penyakit atau Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia.
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
1. Sifilis.
Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, contohnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit sifilis akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera ditangani bakteri dapat merusak sel otak, merusak jantung, melumpuhkan tulang dan pembuluh darah.
Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
2. Endometriosis.
Endometriosis merupakan keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, bedah laser atau laparoskopi.
3. Gonorrhea.
Gonorrhea / gonore / kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonore akan merasa sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonore tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat menyebabkan kemandulan.
4. AIDS.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah digunakan oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya, air mani, sperma, darah, dan alat yang tidak steril menjadi perantara penyebaran virus HIV.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
5. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
Seperti
Apa Siklus Menstruasi Normal pada Wanita?
Menstruasi
adalah hal yang lumrah dialami oleh setiap perempuan. Sejak memasuki masa
pubertas, wanita akan mengalami menstruasi sebulan sekali. Hal ini terjadi
karena sel telur yang dilepas tidak dibuahi oleh sperma. Walaupun demikian,
tidak sedikit perempuan yang belum memahami apa yang terjadi di tubuhnya selama
siklus haid berlangsung. Oleh sebab itu, simak terus artikel ini untuk
mengetahui seperti apa siklus menstruasi normal pada wanita.
2.
Penjelasan Siklus Menstruasi Normal
Setiap sel telur yang
menempel pada dinding rahim beserta endometrium yang menebal akan luruh dalam
bentuk darah menstruasi apabila tidak dibuahi oleh sel sperma. Secara
umum, menstruasi terjadi setiap 25 hingga 35 hari sekali. Rentang waktu inilah
yang disebut sebagai siklus menstruasi normal.
Kondisi ini
menyebabkan ada wanita yang mendapatkan menstruasi sekitar 13 kali per tahun
dan ada yang hanya 11 kali saja. Selama haid terjadi pada rentang waktu itu,
siklus dianggap normal.
Seperti Apa Siklus
Menstruasi Normal?
Selain kriteria di
atas, siklus haid wanita dianggap normal bila memenuhi beberapa hal seperti
berikut ini.
1. Lama menstruasi
Menstruasi yang
terjadi pada wanita biasanya terjadi selama 3-7 hari per siklus. Jika
menstruasi berjalan selama dua hari atau lebih dari seminggu, berarti ada
gangguan sehingga Anda harus segera ke dokter untuk memeriksakan diri.
2. Darah yang keluar
Darah yang keluar saat
menstruasi bisa menentukan normal atau tidaknya siklus. Darah yang keluar pada
hari pertama dan kedua biasanya memiliki warna merah cukup terang. Kalau darah
yang keluar berwarna gelap bisa jadi ada gangguan di area rahim.
Selanjutnya, darah
yang keluar akan semakin sedikit dan warnanya gelap. Kalau di hari
terakhir siklus darah yang keluar masih banyak dan segar, Anda patut waspada.
Biasanya darah yang keluar terlalu banyak bisa dipicu karena endometriosis.
3. Adanya keputihan
Dalam siklus haid
normal, wanita akan mengalami keputihan beberapa hari menjelang menstruasi
tiba. Keputihan yang terjadi biasanya bening dan tidak disertai bercak darah.
Selain itu keputihan juga tidak dibarengi dengan rasa sakit, gatal, dan
munculnya aroma tidak sedap pada vagina.
Hormon dalam Siklus
Menstruasi Normal
Selama siklus
berlangsung, terdapat lima jenis hormon yang mempengaruhi setiap fase dalam
satu siklus. Hormon-hormon tersebut adalah:
1. Hormon estrogen
Saat masa ovulasi
dalam siklus haid normal, hormon estrogen diproduksi oleh ovarium untuk membantu
pengembalian bentuk rahim setelah menstruasi berakhir, sehingga rahim siap
untuk dibuahi. Hormon ini juga berperan dalam perubahan penampilan fisik remaja
saat memasuki masa pubertas.
2. Hormon progesteron
Untuk menjaga
ketebalan lapisan dinding rahim atau endometrium, hormon progesteron bekerja
bersamaan dengan hormon estrogen. Kadar hormon progesteron yang berlebih selama
siklus menstruasi normal berlangsung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman secara
fisik dan emosional, atau yang biasa disebut sindrom pramenstruasi.
3. Hormon pelutein
Hormon dengan nama
lain luteinizing hormone – LH ini berperan dalam mengatur
ovulasi dan siklus haid normal. Hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari
otak ini akan meningkat pada saat menstruasi berlangsung.
4. Hormon perangsang
folikel
Follicle Stimulating
Hormone (FSH) atau
hormon perangsang folikel bekerja menyerupai hormon pelutein, yaitu menjaga
agar siklus haid normal dan produksi sel telur oleh ovarium.
5. Hormon pelepas
gonadotropin
Agar tubuh dapat menghasilkan
hormon pelutein dan perangsang folikel dengan baik, otak juga mengeluarkan
hormon pelepas gonadotropin yang berperan dalam merangsang produksi kedua
hormon tersebut.
Fase dalam Siklus
Menstruasi Normal
Siklus haid normal
memiliki tiga fase, di antaranya:
1. Fase rolikular
(Hari 1-14)
Fase ini terjadi dari
sekitar hari 1-14 dalam siklus menstruasi normal. Hari pertama adalah hari
pertama pendarahan merah terang, dan akhir fase ini ditandai dengan ovulasi.
Sementara perdarahan menstruasi terjadi di bagian awal fase ini, indung telur
secara bersamaan mempersiapkan untuk berovulasi lagi.
Kelenjar pituitari
(terletak di pangkal otak) melepaskan hormon yang disebut FSH – hormon
perangsang folikel. Hormon ini menyebabkan beberapa ‘folikel’ naik di permukaan
ovarium. Cairan ini berisi “benjolan” masing-masing berisi telur. Akhirnya,
salah satu folikel ini menjadi dominan dan di dalamnya berkembang menjadi telur
dewasa tunggal; folikel lainnya menyusut kembali.
Jika lebih dari satu
folikel mencapai kematangan, ini dapat menyebabkan kembar atau lebih. Folikel
yang matang menghasilkan hormon estrogen, yang meningkat selama fase folikuler
dan puncak dalam satu atau dua hari sebelum ovulasi. Lapisan rahim
(endometrium) menjadi lebih tebal dan lebih kaya dengan darah di bagian kedua
fase ini (setelah menstruasi berakhir), sebagai respons terhadap peningkatan
kadar estrogen.
Tingkat estrogen yang
tinggi merangsang produksi hormon melepaskan gonadotropin (GnRH), yang pada
gilirannya merangsang kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormon luteinizing (LH).
Sekitar hari ke 12, lonjakan LH dan FSH menyebabkan sel telur terlepas dari
folikel. Lonjakan LH juga menyebabkan lonjakan singkat testosteron, yang
meningkatkan dorongan seks, tepat pada saat siklus paling subur.
2. Fase Ovulasi (Hari
14)
Pelepasan telur matang
terjadi pada sekitar hari ke-14 sebagai akibat lonjakan LH dan FSH selama hari
sebelumnya. Setelah dilepaskan, telur memasuki tuba fallopi di
mana pembuahan mungkin terjadi, jika sperma ada. Jika sel telur tidak dibuahi,
ia akan hancur setelah sekitar 24 jam. Setelah telur dilepaskan, folikel
menyegel dan ini disebut korpus luteum.
3. Fase luteal (Hari
14-28)
Dalam siklus
menstruasi normal, kadar FSH dan LH menurun setelah pelepasan telur. Korpus
luteum menghasilkan progesteron. Jika pembuahan telah terjadi, korpus luteum
terus menghasilkan progesteron yang mencegah lapisan endometrium dari gudang.
Jika pembuahan belum terjadi, korpus luteum akan hancur, yang menyebabkan kadar
progesteron menurun dan memberi sinyal lapisan endometrium untuk mulai
terlepas.
Pendarahan Normal Saat
Menstruasi
Ada berbagai macam
perdarahan normal – beberapa wanita memiliki periode pendek, ringan dan lainnya
memiliki periode yang lebih panjang dan berat. Periode Anda juga dapat berubah
seiring waktu.
Apa yang dimaksud dengan siklus menstruasi?
Satu masa haid rata-rata berlangsung antara tiga sampai tujuh
hari. Nah, yang dimaksud dengan siklus menstruasi adalah rentang waktu
mulai dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi pada bulan
berikutnya.
Umumnya, siklus menstruasi normal terjadi setiap 28 hari
sekali, meski ada pula yang setiap 21 sampai 35 hari. Haid
Anda masih terhitung normal jika muncul di mana saja di antara rentang
waktu ini. Lantas, seperti apa siklus Anda, apakah normal atau justru tidak
teratur? Coba cek di bawah sini.
Cara menghitung siklus haid yang benar
Cara menghitung siklus haid Anda begini: Mulai dari hari pertama
darah menstruasi Anda keluar di bulan ini. Ini artinya, bercak cokelat
atau flek yang biasanya muncul beberapa hari
menjelang haid tidak termasuk ke dalam siklus haid Anda.
Ambil contoh hari pertama menstruasi Anda di bulan ini jatuh pada
tanggal 15 Agustus, jangan lupa tandai di kalender. Selanjutnya, tunggulah
sampai menstruasi Anda berakhir. Ketika bulan depan Anda haid lagi maka catat
kembali tanggalnya, misalnya di tanggal 12 September. Inilah awal siklus haid
Anda yang baru.
Kemudian, hitung rentang waktu antara hari pertama menstruasi
sebelumnya (tanggal 15) sampai satu hari sebelum menstruasi Anda berikutnya
(tanggal 11 September). Jangan hitung sampai tanggal 12 karena di hari itu,
Anda sudah menstruasi lagi sehingga ini akan terhitung ke dalam siklus
haid selanjutnya.
Setelah dihitung, dari tanggal 15 Agustus sampai 11 September
berjarak 28 hari. Jarak hari inilah yang menunjukkan siklus haid Anda, yaitu per
28 hari sekali.
Lantas, bagaimana cara menghitung siklus haid
yang tidak teratur?
Bagi Anda yang punya siklus haid yang tidak
teratur,
Anda mungkin bingung untuk menentukan cara menghitung siklus haid. Misalnya
saja, siklus haid Anda bulan ini per 30 hari tapi siklus berikutnya ternyata
terhitung lebih cepat jadi per 25 hari, atau justru lebih lama selama 35 hari.
Sebetulnya, cara menghitung siklus haid teratur dan tidak teratur itu
tetap sama, kok. Kuncinya tetap dengan menghitung rentang waktu antara hari
pertama haid Anda bulan ini sampai satu hari sebelum menstruasi Anda
selanjutnya.
Bedanya, Anda yang memiliki menstruasi tidak teratur dianjurkan
untuk mencatat siklus haid Anda minimal enam bulan berturut-turut lalu bagi
rata-ratanya. Nah, hasil yang Anda dapatkan inilah yang menjadi patokan
siklus haid Anda.
·
Haid berlangsung selama 3-8 hari
·
Periode Anda datang lagi setiap 21-35 hari (diukur dari hari
pertama dari satu periode ke hari pertama berikutnya)
·
Kehilangan darah total selama periode sekitar 2-3 sendok makan
tetapi cairan dari cairan lain dapat membuatnya tampak lebih
“ASI”
DosenPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai ASI
yang dimana dalam hal ini meliputi kandungan, proses terbentuk dan manfaatnya,
nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah
ini.
Pengertian ASI “Air Susu Ibu”
Ais
Susu Ibu “ASI” merupakan suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang disekresikan oleh kdua belah kelenjar, payudara ibu
pasca melahirkan dan berguna sebagai makanan bayi. Asi merupakan cairan alamiah
yang mudah didapat dan fleksibel dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan
temperatur yang sesuai dengan bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri
sehingga mengurangi resiko gangguan intestinal.
Keseimbangan
zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna yakni kaya
akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
perkembangan sistem saraf. Selain itu pemberian ASI pada bayi dapat
melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Terdapat beberapa
istilah yang berhubungan dengan ASI meliputi:
ASI Predominan
ASI
predominan merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak usia 0-6 bulan
ditambahkan dengan pemberian minumam lain berupa teh, madu, air tajin dan
minuman lainnya.
ASI Parsial
ASI
parsial merupakan ASI yang diberi pada anak sejak lahir, disamping juga diberi
tambahan makanan padat lain seperti bubur, buah dan lainnya selain ASI.
ASI Ekslusif
ASI
ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan dalam waktu
6 bulan, tanpa memberikan makanan/minuman pendamping atau pengganti lain selain
ASI seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh dan tanpa tambahan
makanan padat “bubur nasi, bubur susu, biskuit dan lainnya”.
Komponen ASI “Air Susu Ibu”
Nutrisi
yang terkandung di dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada tiap ibu.
Komposisi ASI dapat berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan
dengan kebutuhan bayi sesuai usianya, berdasarkan waktunya, ASI dibedakan
menjadi tiga stadium yaitu:
Kolostrum “ASI hari 1-4”
Kolostrum
merupakan susu pertama keluar yang berbentuk cairan kekuningan yang lebih
kental dari ASI matur. Kolostrum diproduksi pada masa kehamilan sampai
kelahiran dan akan digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari
setelah kelahiran bayi. Hal ini disebabkan oleh hilangnya produksi estrogen dan
progesteron dari plasenta secara tiba-tiba yang menyebabkan laktogenik
prolaktin mengambil alih peran produksi air susu sehingga kelenjar payudaralah
yang mulai progresif menyekresikan air susu dalam jumlah besar.
Kolostrum
mengandung protein 8,5%, sedikit karbohidrat 3,5%, lemak 2,5%, garam dan
mineral 0,4%, air 85,1% dan vitamin larut lemak. Selain itu, kolostrum juga
tinggi immunoglobulin A “IgA” yang berperan sebagai imun pasif pada bayi.
Kemudian kolostrum juga dapat berfungsi sebagai pencahar yang dapat
membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir, volume kolostrum sekitar
150-300 ml/24 jam.
ASI Masa Transisi “ASI hari 5-10”
ASI
masa transisi terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-10 dimana berhentinya
produksi kolostrum lebih dua minggu setelah melahirkan dan produksi ASI oleh
kelenjar payudara mulai stabil. Kandungan protein dalam air susu semakin
menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga volume ASI
akan semakin meningkat. Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya
menyusui yang kemudian akan digantikan oleh ASI matang. Sedangkan adanya
penurunan komposisi protein dalam ASI diharapkan ibu menambahkan protein dalam
asupan makanannya.
ASI Matur
ASI
matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya dan
komposisinya relatif konstan. Kandungan utama ASI matur ialah laktosa
“karbohidrat” yang merupakan sumber energi untuk otak. Konsentrasi laktosa pada
air susu manusia, kira-kira lebih banyak 50% dibandingkan dengan susu sapi.
Walaupun demikian angka kejadian diare karena intoleransi laktosa jarang
ditemukan pada bayi yang mendapatkan ASI karena penyerapan laktosa ASI lebih
baik dibanding laktosa yang terdapat dalam susu sapi.
Selain
itu, ASI kaya akan protein whey yang sifatnya mudah diserap oleh usus bayi.
Kemudian ASI matur juga mengandung kadar lemak omega 3 dan omega 6 tinggi yang
berperan dalam perkembangan otak bayi. Disamping itu, ASI matur juga mengandung
asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksonik “DHA” dan asam
arakidonat “ARA” yang penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina
mata.
Secara
umum kandungan yang terdapat dalam ASI antara lain:
Lemak
ASI
mengandung lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung enzim
lipase yang berperan dalam mencerna lemak. Lemak utama ASI ialah lemak ikatan
panjang “omega-3, omega-6, DHA dan asam arakhidonat” yaitu suatu asam lemak
esensial untuk nyelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak.
Karbohidrat
Karbohidrat
utama yang terdapat di dalam ASI ialah laktosa “gula” dan kandungannya sekitar
20-30% lebih banyak dibandingkan susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan
penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang.
Selain
itu, Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu
Lactobacillis bifidud. Hasil fermentasi laktosa ialah asam laktat yang akan
memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri
patogen.
Protein
Protein
utama ASI ialah whey yang mudah dicerna oleh bayi sehingga tidak menyebabkan
gangguan intestinal. Kandungan protein ini sekitar 60%, kemudian ASI mengandung
alfa-laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi seperti halnya yang terdapat
pada susu sapi.
Selain
itu, ASI juga mengadung lacroferin yang berperan sebagai pengangkut zat besi
dan juga sistem imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan,
Laktoferin membiarkan flora normal usus untuk tumbuh dan membuh bakteri
patogen. Zat imun lain yang terkandung dalam ASI ialah kelompok antibiotik
alami yaitu lysosyme dan taurine. Taurine berperan dalam pertumbuhan otak,
susunan saraf, juga penting untuk pertumbuhan retina.
Vitamin, Mineral Dan Zat Besi ASI
ASI
mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah diserap oleh
bayi.
Immunoglobulin A “IgA”
ASI
tidak hanya berperan sebagi imunisasi aktif yang merangsang pembentukan daya
tahan tubuh bayi, melainkan juga berperan sebagai imunisasi pasif yang akan
melindungi usus bayi pada minggu pertama kehidupan dari alergen karena
mengandung immunoglobulin A “lgA”.
Proses Pembentukan ASI “Air Susu Ibu”
Pembentukan
air susu dimodulasi oleh perkembangan jaringan kelenjar mammaria payudara yang
berkembang sempurna dan bertambahnya deposit lemak untuk memberi massa payudara
pada masa kehamilan. Perkembangan jaringan kelenjar ini distimulasi oleh
produksi hormon estrogen yang tinggi oleh plasenta selama kehamilan dan juga
hormon progesteron yang membantu fungsi dari estrogen. Meskipun kedua hormon
ini berperan dalam perkembangan kelenjar payudara, namun tidak berperan dalam
sekresi air susu melainkan fungsinya ialah mencegah sekresi sesungguhnya dari
air susu, adapun pembentukan air susu dipengaruhi oleg faktor berikut ini:
Refleks Plolaktin “Permulaan Laktasi”
Prolaktin
merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. Konsentrasi
prolatin akan meningkat dalam darah ibu secara tetap dari minggu kelima
kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu adanya hormon HCG “human chrorionic
somatomammotropin” dengan sifat laktogenik yang disekresi plasenta menyokong
prolatin dari hipofisis ibu selama kehamilan.
Menjelang
akhir kehamilan, prolaktin berperan penting dalam pembentukan kolostrum yang
merupakan cairan seperti air susu namun dengan konsentrasi gizi yang berbeda.
Kolostrum ini hanya mengandung sedikit cairan akibat masih adanya supresi dari
progesteron dan estrogen yang masih disekresi kelenjar hipofisis anterior.
Segera
setelah bayi dilahirkan sekresi progesteron dan estrogen akan hilang sehingga
efek laktogenik prolatin dari kelenjar hipofisis anterior ibu mengambil peran
dalam produksi air susu ibu di dalam alveoli. Dalam satu sampai tujuh hari
kemudian, kelenjar payudara mulai menyekresi air susu dalam jumlah besar
sebagai pengganti kolostrum. Seksresi air susu ini memerlukan sekresi
pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar hormon ibu lainnya, tetapi yang
paling penting hormon pertumbuhan, kortisol, paratirod dan insulin, hormon ini
diperlukan untuk menyediakan zat yang diperlukan dalam pembentukan air susu.
Setelah
ibu melahirkan, kadar prolaktin akan menjadi normal mulai kurun waktu 3 bulan
pasca melahirkan sampai masa menyusui selesai. Selama masa menyusui tersebut,
kadar prolaktin dalam payudara ibu menyusui tidak mengalami peningkatan
walaupun terjadi hisapan oleh bayi pada puting susu, meskipun demikian air susu
tetap bisa keluar saat terjadi hisapan pada puting susu ibu.
Untuk
kasus ibu yang baru saja melahirkan akan tetapi tidak menyusui bayinya, kadar
prolaktin yang terkandung dalam payudara akan kembali normal setelah 2-3 minggu
pasca melahirkan. Sedangkan bagi ibu menyusui kadang prolaktin dalam payudara
seringkali meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya pengaruh psikis atau stres, anastesi, operasi, rangsangan puting
susu, hubungan kelamin dan pengaruh obat-obatan.
Proses Ejeksi Atau Let Down “Sekresi Air Susu”
Air
susu yang disekresi secara kontinu kedalam alveoli payudara tidak dengan mudah
dapat mengalir ke dalam sistem duktus. Melainkan membutuhkan peran gabungan
refleks neurogenik dan hormonal yang melibatkan kelenjar hipofisis posterior
dan oksitosin.
Ketika
bayi mengisap, setengah menit pertama bayi tidak langsung menerima susu
melainkan impuls sensorik harus ditransmisikan terlebih dahulu melalui saraf
somatik puting susu ke medula spinalis ibu, kemudian ke hipotalamus yang
akhirnya menyebabkan sinyal saraf yang membantu sekresi oksitosin pada saat
bersamaan juga menyekresi prolaktin.
Oksitosin
kemudian dibawa dalam darah ke kelenjar payudara yang menyebabkan sel mioeptel
yang terdapat di dinding luar alveoli berkontraksi sehingga terjadinya aliran
air susu dari alveoli ke dalam duktus. Kemudian isapan bayi menjadi efektif
dalam mengalirkan air susu. Dalam waktu 30 detik sampai 1 menit setelah bayi
mengisap, air susu akan dikeluarkan, proses ini disebut ejeksi atau pengaliran
“let down” air susu.
Pengisapan
pada salah satu kelenjar payudara tidak hanya menyebabkan aliran air susu pada
kelenjar payudara itu, melainkan juga pada kelenjar payudara sisi sebelahnya.
Selain itu ibu yang membelai bayi atau mendengar bayi menangis dapat juga
memberikan cukup sinyal ke hipotalamus ibu untuk menyebabkan pengaliran air
susu.
Fungsi Pemberian ASI “Air Susu Ibu”
Pemberian
Air Susu Ibu “ASI” segera pada bayi baru lahir atau sedikitnya hingga usia dua
tahun memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk bayi melainkan juga untuk ibu
dan masyarakat.
Manfaat Bagi Bayi
- Melindungi dari serangan alergi karena mengandung lgA.
- Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
- Membantu pembentukan rahang yang bagus.
- Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
- Menunjang perkembangan motorik bayi.
Manfaat Bagi Ibu
- Mudah, murah, praktis dan tersedia kapan saja.
- Mempercepat involusi/memulihkan dari proses persalinan dan dapat mengurangi perdarahan karena otot-otot di rahim mengerut, otomatis pembuluh darah yang terbuka itu akan terjepit sehingga pendarahan dapat berhenti.
- Mencegah kehamilan karena kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH sehingga ovulasi dapat mencapai 99%, apabila ASI diberikan secara terus-menerus tanpa tambahan selain ASI.
- Meningkatkan rasa kasih sayang dan rasa nyaman antara ibu dan anak.
- Mengurangi risiko penyakit kanker.
- Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan.
- Menurunkan risiko DM tipe 2.
Manfaat Bagi Keluarga
- Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk merebus air, susu dan peralatannya.
- Jika bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan.
- Penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi LAM “The Lactation Amenorrhea Methods” dari ASI.
- Jika bayi sehat berarti mengemat waktu dan juga tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia dan keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, air panas dan lain sebagainya ketika berpergian.
Manfaat Bagi Masyarakat
- Menghemat devisa negara karena tidak harus mengimpor susu formula dan peralatan lainnya.
- Terciptanya negara yang sehat, jika bayi yang lahir sehat.
- Penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit.
- Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.
- Melindungi lingkungan sebab tidak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
TUGAS BIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA
NAMA KELOMPOK:
1)
NI KADEK WEDANTI
SARASWATI (21)
2)
NI PUTU MERA YANTI (26)
3)
I KOMANG PUSPA YOGA
( )
4)
I PUTU ETA PRAYANA PUTRA
( )
5)
I MADE ADI JAYA SAPUTRA
( )
6)
I KOMANG KRISNA WIJAYA
( )
SMA NEGERI 1 PUPUAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Belum ada Komentar untuk "Materi Biologi Sistem Reproduksi pada Manusia (Lengkap)"
Posting Komentar