Menulis novel sejarah pribadi
Kerangka novel sejarah berdasarkan peristiwa sejarah pribadi
Paragaraf 1 {Orientasi}
-Gagasan pokok : Perkenalan tokoh-tokoh
- Gagasan penjelas : Menjelaskan waktu, tempat, peristiwa, pengenalan tokoh, hubungan antar tokoh.
Paragraf 2 {Pengungkapan peristiwa }
-Gagasan pokok : Pertama masuk sekolah
-Gagasan penjelas : Menjelaskan tempat sekolah keadaan sekolah dan sifat tokoh saat bersekolah untuk pertama kalinya dalam hidup tokoh utama.
Paragraf 3
-Gagasan pokok: Sifat atau kebiasaan dari tokoh utama, hobi dan juga prestasi.
-Gagasan penjelas : Menjelaskan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki tokoh utama dalam kehidupannya dalam bersekolah.
Paragraf 4 {Komplikasi}
-Gagasan pokok: Sebuah prestasi yang membuat kesedihan untuk jadi pelajaran.
-Gagasan penjelas : Menjelaskan kesedihan dalam hidup tokoh utama, dikarenakan sebuah prestasi yang tidak dapat tercapai, walau begitu tokoh tidak pernah menyerah karena ada pendukung dalam memotivasi hidupnya.
Paragraf 5 {Penyelesaian}
-Gagasan pokok : Introveksi diri
-Gagasan penjelas : Menjelaskan dari kesalahan kita dapat pelajaran yang sangat berarti karena itu merupakan pelajaran yang menjadi motivasi dalam hidup.
Sebuah Motivasi Melawan Kegagalan
Sebuah Desa yang berada paling
Utara Kota Tabanan yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng bernama Desa Bantiran. Sang surya mulai perlahan menampakan senyumnya di ufuk timur diantara belahan Gunung yang berdiri kokoh yang terlihat tinggi dari kejauhan. Kalender terpajang di dinding menunjukan tanggal 9 Mei tahun 2001, pada pagi hari itu, sungguh menegangkan hal yang ada dalam keluargaku, dikarenakan suara teriakan seorang ibu yang sedang melahirkan
di sebuah rumah bidan, pada saat itu suasana sangat menegangkan dan juga membahagiakan karena telah lahir seorang bayi laki-laki. Setelah itu tidak berselang lama,kakeku yang sangat dihormati di keluargaku datang menemui ibuku yang sedang menggendong bayi dan kebetulaan saat itu bayi laki-laki itu belum mempunyai nama, karena itu kake ku memberi bayi laki-laki itu dengan nama I made wardana. I ketu kare itulah nama kakeku yang memberi nama diriku, begitu pula nama dari kakaku diberikan olehnya. Tak ku sangka waktu cepat sekali berlalu tidak terasa sudah 5 tahun aku berada dalam keluarga yang bahagia,sederhana,dan penuh dengan kesopanan. Dimasa kecilku aku yang tahu bermain dan bermain karena lingkungan keluargaku penuh dengan teman-teman yang sangat ceria dan juga baik, dan juga kakaku seorang laki-laki yang selalu aku ajak bermain entah permainan tradisional di daerahku maupun permainan yang sudah menggunakan teknologi.
Satu hari sebelum aku mulai bersekolah
di taman kanak-kanak yang bernama TK Budi Dharma Desa Bantiran, akupun tidak melakukan persiapan untuk hari pertama masuk taman kanak-kanak, karena ibuku yang sudah mempersiapkan semuanya ,mungkin karena ibuku sadar bahwa aku belum bisa menyiapkan itu. Waktu itu hari pertama aku masuk ke sekolah taman kanak-kanak yaitu hari senin,tahun 2007, aku sangat senang mulai bersekolah karena banyak mempunyai teman yang sangat gembira pada waktu itu, aku bersekolah di TK Budi Dharma Bantiran selalu diantar oleh orang tuaku entah itu ibu
ataupun ayahku.
Setelah satu tahun dari taman kanak-kanak aku bersekolah di SD N 3 Bantiran, pada waktu itu aku adalah murid paling cengeng di sekolahku yang cepat sekali menangis kalua aku diejek oleh teman-temanku. Aku tidak bisa melawan karena aku lemah dan hanya bisa menangis saja, selain sifatku cengeng aku
juga pemalu dan penakut, entah apa yang menyebabkannya aku pun tidak tahu. Walaupun aku sangat penakut,cengeng,pamalu tapi aku sangat senang menggambar,menulis aksara Bali,dan juga pada waktu itu aku sangat suka olahraga tenis meja.Karakterku kalua aku sudah senang pada sesuatu aku tidak mementingkan sesuatu yang lain, akibatnya diriku dalam pelajaran tidak terlalu pintar karena aku hanya senang dalam menggambar, menulis aksara bali,dan juga tenis meja. Karena senangnya akupun terus berlatih dan berlatih.
Waktu Sekolah Dasar aku dalam pelajaran dikelas sangat malas karena dalam pelajaran otaku belum terasah oleh materi Pendidikan
dan otaku tidak secerdas teman-temanku dikelas. Pada waktu itu aku merasa menyesal karena pelajaran yang diberikan guru tidak dapat aku kuasai semua dengan baik. Entah apa yang menyebabkan dalam kelemahanku dikelas dalam pelajaran, aku unggul di olahraga , tapi pada saat itu olahraga tenis meja saja yang aku senangi, sehingga aku dapat berlomba dengan orang orang yang ada di kabupaten, pada perlombaan tenis meja yang diadakan
di sekolah SMA N 1 Tabanan. Ketika itu aku berlomba ditemani oleh guru olahragaku yang bernama pak parwata, begitu sebutku. Diasaat lomba hasil yang kudapat tidak memuaskan, aku tidak dapat juara, disanalah aku sangat merasa sedih, “Sekarang kalah harus tetap berjuang jadikan kekalahan ini sebagai pelajaran dalam hidupmu war. Kalah menang soal biasa dalam pertandingan yang terpenting kamu terus berjuang dan tidak patah semangat”,ucap guruku pak parwata. Motivasi dari guruku sangat melekat dibenaku,dimana disaat aku terpuruk aku bisa bangkit lagi dengan tidak pernah menyerah. Pada hidupku selanjutnya dari kegagalan itu mulai belajar bahwa untuk mencapai kemenangan bukan hanya harus menang tapi dengan tidak pernah menyerah.
Berpuluh-puluh kegagalan yang pernah
aku lakukan tapi aku tidak pernah menyerah
aku hanya bisa merenung menyesali kesalahanku dan aku terus berjuang, itulah caraku untk menjadi kuat dalam kehidupanku ini. Aku terus berpikir bahwa hidup didunia ini tidak selamanya senang melainkan ada juga kesedihan atau keterpurukan yang mungkin saja terjadi, aku hanya menguatkan pikiranku bangkit dan bangkit lagi.
Paragaraf 1 {Orientasi}
-Gagasan pokok : Perkenalan tokoh-tokoh
- Gagasan penjelas : Menjelaskan waktu, tempat, peristiwa, pengenalan tokoh, hubungan antar tokoh.
Paragraf 2 {Pengungkapan peristiwa }
-Gagasan pokok : Pertama masuk sekolah
-Gagasan penjelas : Menjelaskan tempat sekolah keadaan sekolah dan sifat tokoh saat bersekolah untuk pertama kalinya dalam hidup tokoh utama.
Paragraf 3
-Gagasan pokok: Sifat atau kebiasaan dari tokoh utama, hobi dan juga prestasi.
-Gagasan penjelas : Menjelaskan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki tokoh utama dalam kehidupannya dalam bersekolah.
Paragraf 4 {Komplikasi}
-Gagasan pokok: Sebuah prestasi yang membuat kesedihan untuk jadi pelajaran.
-Gagasan penjelas : Menjelaskan kesedihan dalam hidup tokoh utama, dikarenakan sebuah prestasi yang tidak dapat tercapai, walau begitu tokoh tidak pernah menyerah karena ada pendukung dalam memotivasi hidupnya.
Paragraf 5 {Penyelesaian}
-Gagasan pokok : Introveksi diri
-Gagasan penjelas : Menjelaskan dari kesalahan kita dapat pelajaran yang sangat berarti karena itu merupakan pelajaran yang menjadi motivasi dalam hidup.
Sebuah Motivasi Melawan Kegagalan
Sebuah Desa yang berada paling
Utara Kota Tabanan yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng bernama Desa Bantiran. Sang surya mulai perlahan menampakan senyumnya di ufuk timur diantara belahan Gunung yang berdiri kokoh yang terlihat tinggi dari kejauhan. Kalender terpajang di dinding menunjukan tanggal 9 Mei tahun 2001, pada pagi hari itu, sungguh menegangkan hal yang ada dalam keluargaku, dikarenakan suara teriakan seorang ibu yang sedang melahirkan
di sebuah rumah bidan, pada saat itu suasana sangat menegangkan dan juga membahagiakan karena telah lahir seorang bayi laki-laki. Setelah itu tidak berselang lama,kakeku yang sangat dihormati di keluargaku datang menemui ibuku yang sedang menggendong bayi dan kebetulaan saat itu bayi laki-laki itu belum mempunyai nama, karena itu kake ku memberi bayi laki-laki itu dengan nama I made wardana. I ketu kare itulah nama kakeku yang memberi nama diriku, begitu pula nama dari kakaku diberikan olehnya. Tak ku sangka waktu cepat sekali berlalu tidak terasa sudah 5 tahun aku berada dalam keluarga yang bahagia,sederhana,dan penuh dengan kesopanan. Dimasa kecilku aku yang tahu bermain dan bermain karena lingkungan keluargaku penuh dengan teman-teman yang sangat ceria dan juga baik, dan juga kakaku seorang laki-laki yang selalu aku ajak bermain entah permainan tradisional di daerahku maupun permainan yang sudah menggunakan teknologi.
Satu hari sebelum aku mulai bersekolah
di taman kanak-kanak yang bernama TK Budi Dharma Desa Bantiran, akupun tidak melakukan persiapan untuk hari pertama masuk taman kanak-kanak, karena ibuku yang sudah mempersiapkan semuanya ,mungkin karena ibuku sadar bahwa aku belum bisa menyiapkan itu. Waktu itu hari pertama aku masuk ke sekolah taman kanak-kanak yaitu hari senin,tahun 2007, aku sangat senang mulai bersekolah karena banyak mempunyai teman yang sangat gembira pada waktu itu, aku bersekolah di TK Budi Dharma Bantiran selalu diantar oleh orang tuaku entah itu ibu
ataupun ayahku.
Setelah satu tahun dari taman kanak-kanak aku bersekolah di SD N 3 Bantiran, pada waktu itu aku adalah murid paling cengeng di sekolahku yang cepat sekali menangis kalua aku diejek oleh teman-temanku. Aku tidak bisa melawan karena aku lemah dan hanya bisa menangis saja, selain sifatku cengeng aku
juga pemalu dan penakut, entah apa yang menyebabkannya aku pun tidak tahu. Walaupun aku sangat penakut,cengeng,pamalu tapi aku sangat senang menggambar,menulis aksara Bali,dan juga pada waktu itu aku sangat suka olahraga tenis meja.Karakterku kalua aku sudah senang pada sesuatu aku tidak mementingkan sesuatu yang lain, akibatnya diriku dalam pelajaran tidak terlalu pintar karena aku hanya senang dalam menggambar, menulis aksara bali,dan juga tenis meja. Karena senangnya akupun terus berlatih dan berlatih.
Waktu Sekolah Dasar aku dalam pelajaran dikelas sangat malas karena dalam pelajaran otaku belum terasah oleh materi Pendidikan
dan otaku tidak secerdas teman-temanku dikelas. Pada waktu itu aku merasa menyesal karena pelajaran yang diberikan guru tidak dapat aku kuasai semua dengan baik. Entah apa yang menyebabkan dalam kelemahanku dikelas dalam pelajaran, aku unggul di olahraga , tapi pada saat itu olahraga tenis meja saja yang aku senangi, sehingga aku dapat berlomba dengan orang orang yang ada di kabupaten, pada perlombaan tenis meja yang diadakan
di sekolah SMA N 1 Tabanan. Ketika itu aku berlomba ditemani oleh guru olahragaku yang bernama pak parwata, begitu sebutku. Diasaat lomba hasil yang kudapat tidak memuaskan, aku tidak dapat juara, disanalah aku sangat merasa sedih, “Sekarang kalah harus tetap berjuang jadikan kekalahan ini sebagai pelajaran dalam hidupmu war. Kalah menang soal biasa dalam pertandingan yang terpenting kamu terus berjuang dan tidak patah semangat”,ucap guruku pak parwata. Motivasi dari guruku sangat melekat dibenaku,dimana disaat aku terpuruk aku bisa bangkit lagi dengan tidak pernah menyerah. Pada hidupku selanjutnya dari kegagalan itu mulai belajar bahwa untuk mencapai kemenangan bukan hanya harus menang tapi dengan tidak pernah menyerah.
Berpuluh-puluh kegagalan yang pernah
aku lakukan tapi aku tidak pernah menyerah
aku hanya bisa merenung menyesali kesalahanku dan aku terus berjuang, itulah caraku untk menjadi kuat dalam kehidupanku ini. Aku terus berpikir bahwa hidup didunia ini tidak selamanya senang melainkan ada juga kesedihan atau keterpurukan yang mungkin saja terjadi, aku hanya menguatkan pikiranku bangkit dan bangkit lagi.
Belum ada Komentar untuk "Menulis novel sejarah pribadi"
Posting Komentar